Persiapan siswa hadapi Ujian Nasional tahun depan semakin berat, karena waktu penyelenggaraan ujian dipercepat, dari yang biasanya April menjadi Maret. Perlu strategi khusus mengantisipasinya.
Gesilva Putri (16), siswa kelas XII IPA 5 SMAN 3 Kota Bandung mengaku cemas. Sempitnya waktu belajar yang tersisa untuk persiapan, menurutnya, bisa mempengaruhi hasil UN nantinya. Untuk itu, mau tidak mau, persiapannya harus lebih keras.
"Dengan materi yang masih banyak tersisa, kami harus belajar secara cepat juga. Dan, memperbanyak latihan," ucap Gesilva, Senin (16/11) di sekolah.
Seperti diketahui, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) memutuskan, mulai 2010 akan ada Ujian Nasional ulang bagi siswa yang tidak lulus di tahun yang sama. Tetapi, konsekuensinya, waktu penyelenggaraan UN harus dimajukan, dari yang biasanya dimulai pada April, menjadi Maret.
Menurut Gesilva, dimajukannya jadwal UN ini sebetulnya tidak mengejutkannya. Sebab, jauh sebelumnya dia telah diingatkan oleh guru-guru di sekolah mengenai kemungkinan dimajukannya jadwal UN tersebut.
"Kami diminta untuk mulai rajin membuat rangkuman materi yang akan dipelajari," ucapnya.
Silvia Metha (16), siswi Kelas XII SMAN 5 Kota Bandung menuturkan, sudah seminggu terakhir ini sekolah memberikan pemantapan materi. Padahal, pemantapan semacam itu pada umumnya baru dilakukan di semester II atau usai Desember mendatang.
"Itu dilakukan setiap Jumat dan Sabtu. Hari Sabtu, yang biasanya digunakan untuk ekskul (ekstra kurikuler) diganti menjadi pemantapan materi sampai jam 12.00," ucapnya, menjelaskan.
Selain pemantapan, lanjut Silvia, persiapan intensif juga dilakukan lewat bimbel.
Sekolah khawatir
Dimajukannya jadwal penyelenggaraan UN itu juga menimbulkan kekhawatiran dari penyelenggara sekolah. Mereka khawatir, target materi standar kompetensi lulusan (SKL) tidak dapat terkejar karena kalender akademik dipangkas sebulan.
"Kebijakan ini kurang dapat menolong. Dengan majunya jadwal UN, waktu belajar semakin pendek. Kalau materi tidak terkejar, kasihan anak yang jadi beban," tutur Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMAN 3 Kota Bandung Firmansyah Noor.
Sumber: Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar